Senin, 9 Mei 2011
18.00 WIB
Untung saja aku sudah putus dengan si inisial “L”. Ternyata keputusanku saat itu benar…
Kita tidak tahu kapan musibah akan datang, dan aku juga tidak tahu bahwa kejadian memalukan ini akan menimpaku hari ini. Seandainya saja sampai saat ini aku masih bersama dengannya, dia pasti kecewa, dia pasti akan merasa kalau kekasih yang dimilikinya sangat-sangat tidak berguna. Bahkan bisa sampai di cutikan oleh dosen, karena telat membayar. Sigh!
Allah ternyata memberikan petunjuk lewat jalan lain. Dengan cara ini aku tidak merepotkan orang lain lagi, dan dituntut untuk berfikir lebih keras. Akupun mengambil pelajaran lebih dari kejadian hari ini, aku seharusnya berkonsentrasi pada satu objek dahulu baru meneruskan objek lain untuk dilakukan. Sebaiknya aku bekerja, mendapatkan uang banyak. Lalu melanjutkan kuliah dengan nyaman, tanpa harus berfikir dua kali lebih rumit seperti sekarang ini.
Aku juga bersyukur, ternyata kedekatanku dengan si "N" tidak terlalu jauh. Aku takut nantinya aku hanya akan merepotkan dia dengan berbagai masalah yang sedang aku hadapi, walaupun katanya cinta dapat membantu sedikit meringankan masalah dalam hidup, karena cinta itu melengkapi, membantu, dan saling mengerti bukan untuk menyakiti satu sama lain (Damn It’s True and all is bullshit), dan sebenarnya perasaan cemburu masih ada, ketika melihat dirinya bersana orang lain. Terlebih dengan orang yang sengaja menantangku melalui sms dan media jejaring social (perbuatannya adalah perbuatan pengecut).
Aku hanya berharap setiap orang tidak mengalami apa yang aku alami saat ini, bisa terus bersama orang tuanya, dan memanfaatkan dengan baik apa yang sudah orang tuanya berikan kepada mereka yang beruntung. Bukan untuk menghambur-hamburkan apa yang sudah orang tua mereka berikan. Dan bukan untuk digunakan untuk kepentingan mereka dalam menjalin hubungan (pacaran) belaka.
Thx Lu*y…
Thx N… kalian sudah memberikan sedikit pengalaman dalam hidupku. Walaupun akhirnya aku harus tersiksa, tapi aku sangat beruntung telah mengenal kalian.
Dan dengan berakhirnya ketikan ini, aku ingin membunuh semua organ dalam tubuh ini. Jika bisa, aku ingin menggantinya dengan mesin. Supaya aku tidak merasakan lelah dalam hidup, dan tetap dapat bekerja tanpa mendapatkan istirahat demi mereka, orang tua, adik, dan orang-orang yang aku sayangi serta aku percaya.
I've Falling |
Yah alhasil... aku harus jatuh lagi...
Posting Komentar